13.39
A. Panel
1. Pengertian
diskusi panel
·
Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sekelompok
orang dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu masalah tertentu yang telah
dipersiapkannya.
·
Diskusi Panel adalah sekelompok individu yang membahas topik tentang kelebihan
pada masyarakat atau pendengar diskusi.
·
Panel mungkin sangat
terstruktur atau mungkin saja sangat tidak formal. Suatu panel yang berstruktur
mungkin membatasi panjang dan keleluasaan dalam menuturkan kata-kata (sampai
pendapat), panel yang tidak formal mungkin menekankan interaksi spontan yang
bebas, para peneliti diharapkan terlebih dahulu memberikan pidato tanpa text
dan memiliki pengetahuan / keahlian sebagai dasar komentar mereka. Keanggotaan
panel biasanya terdiri atas para ahli, orang-orang awam yang tertarik atau
gabungan keduanya, tergantung pada topik yang dibahas. Satu kriteria penting
diskusi panel yang baik adalah adanya interaksi antar para peserta diskusi
panel.
Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang
sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel
dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang
moderator.
Para panelis berdiskusi sedemikian rupa,
sehingga para pengunjung dapat mengikuti pembicaraan mereka.Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar,
oleh karena itu pengunjung yang begitu besar jumlahnya dianggap sebagai
kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi panel tidak boleh hanya
sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus dapat merangsang cara
berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif.Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para
panelis oleh moderator, kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis
tersebut, untuk didiskusikan.Mereka seharusnya adalah orang-orang yang pandai
berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan dalam
diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali
menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak
menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan
pendapat atau keputusan.Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat
memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir lebih jauh.
Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat
mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi
selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya
lebih lanjut.Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi
kesempatan untuk mengemukakan pandangan. 2.
Kelebihan-kelebihan
dari Diskusi Panel
·
Memberikan
kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti berbagai pandangan sekaligus.
·
Biasanya dalam
diskusi panel timbul pro dan kontra pandangan, semakin sengit pro dan kontra,
maka diskusi akan semakin menarik untuk diikuti.
·
Dalam diskusi panel,
kelompok yang melakukan diskusi akan berhati-hati dalam mengajukan pandangan
atau mengemukakan pendapat, karena menyadari akan dapat langsung digugat atau
dibantah.
·
Peserta yang
mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam hal yang didiskusikan
dapat menyampaikan pandangan.
3.
Kekurangan-kekurangan
dari Diskusi Panel
·
Diskusi panel
menjadi tidak menarik apabila semua peserta waswas untuk menyampaikan pandangan
secara terus terang dan semua peserta merasa sungkan untuk berbeda pandangan.
·
Suasana dalam
diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang apabila ada peserta yang
jauh lebih tangkas dalam menyampaikan daripada yang lainnya.
·
Ada kalanya moderator
terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya sendiri dan menyampaikannya dalam
diskusi itu.
·
Harus memilih
moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk menyelamatkan diskusi agar
jangan sampai pincang atau berat sebelah.
·
Ada kemungkinan terjadinya
“pencemaran nama baik” dalam diskusi panel.
4.
Tugas-tugas Para
Pelaku dalam Diskusi Panel
a.
Tugas-tugas Peserta:
·
mengikuti jalannya
diskusi dari awal sampai dengan akhir dan terbagi menjadi tim affirmatif dan
oposisi yang termasuk panelis
·
mengajukan usul,
pendapat, maupun komentar
·
meminta panelis
untuk memberikan pembuktian, contoh, maupun perbandingan.
b.
Tugas-tugas
Notula/penulis:
·
menulis jumlah
peserta dan segala kegiatan dalam diskusi,
·
diperbolehkan untuk
menyanggah,
·
diperbolehkan untuk
menyetujui ataupun tidak menyetujui,
·
membuat makalah
tentang permasalahan yang didiskusikan.c.
Tugas-tugas
Penyaji/panelis:·
menyajikan materi
diskusi,
·
berperan sebagai
pembicara dalam diskusi,
·
mengutarakan makalah
yang disampaikan,
·
menjawab pertanyaan
dari peserta dan penyanggah.
d.
Tugas-tugas
Moderator:·
membuka diskusi,
·
membacakan riwayat
kehidupan panelis,
·
mempersilakan
panelis untuk berbicara,
·
mengatur dan
memimpin jalannya diskusi,
·
membacakan
kesimpulan diskusi.
e.
Tugas-tugas
Penyanggah:
·
menyanggah usulan
dari tim affirmatif,
·
menyanggah
pembicaraan panelis,
·
meneliti kata-kata
dalam makalah,
·
melakukan pembuktian
dan menentukan nilai banding,
·
menyanggah hal-hal
yang dianggap penting.
B.
Simposium
1.
Pengertian
Simposium
merupakan suatu pertemuan untuk mendiskusikan suatu kumpulan pendapat atau
karangan mengenai pokok tertentu dari berbagai pakar, tentang berbagai aspek
yang disusul dengan pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan-tanggapan dari peserta
simposium.Kelancaran pembicaraan di dalam suatu simposium diatur oleh seorang
pemandu.Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan
penyanggah (pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator.Pendengar
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas
utama dan penyanggah selesai berbicara.Moderator hanya mengkoordinasikan
jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau
pandangan umum dari peserta.Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama
dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang
dianggap perlu saja.2. Penggunaan
SimposiumSimposium dapat digunakan :·
Untuk
mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.·
Jika
kelompok peserta besar.·
Kalau
kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.·
Jika ada
pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).3.
Kelebihan
dan Kelemahan :Kelebihan :·
Dapat
dipakai pada kelompok besar maupun kecil.·
Dapat
mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.·
Pergantian
pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang
lebih menarik.·
Dapat
direncanakan jauh sebelumnya.Kelemahan :·
Kurang
spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.·
Kurang
interaksi kelompok.·
Menekankan pokok
pembicaraan.·
Agak terasa
formal.·
Kepribadian
pembicara dapat menekankan materi.·
Sulit
mengadakan kontnol waktu.·
Secara umum
membatasi pendapat pembicara.·
Membutuhkan
perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.·
Cenderung
dipakai secara berlebihan.C.
Musyawarah
1.
Pengertian
Musyawarah
adalah proses pembahasan suatu persoalan dengan maksud mencapai keputusan
bersama. Mufakat adalah kesepakatan yang dihasilkan setelah melakukan proses
pembahasan dan perundingan bersama. Jadi musyawarah mufakat merupakan proses
membahas persoalan secara bersama demi mencapai kesepakatan bersama. Musyawarah
mufakat dilakukan sebagai cara untuk menghindari pemungutan suara yang
menghasilkan kelompok minoritas dan mayoritas. Dengan musyawarah mufakat
diharapkan dua atau beberapa pihak yang berbeda pendapat tidak terus bertikai
dan mendapat jalan tengah. Karena itu, dalam proses musyawarah mufakat
diperlukan kerendahan hati dan keikhlasan diri.2.
Prinsip-prinsip musyawarah
Ada beberapa prinsip yang harus dipegang teguh
dalam membuat keputusan bersama secara musyawarah mufakat, yakni sebagai
berikut :·
Pendapat disampaikan secara santun.
·
Menghormati pendapat orang lain yang bertentangan
pendapat.
·
Mencari titik temu diantara pendapat-pendapat
yang ada secara bijaksana.
·
Menerima keputusan bersama secara besar hati,
meski tidak sesuai dengan keinginan.
·
Melaksanakan keputusan bersama dengan sepenuh
hati.
Kelebihan
dan kelemahan :
Kelebihan :
Yang dimaksud dengan forum adalah suatu gelanggang terbuka, dimana seseorang
mendapat kesempatan berbicara tentang masalah apapun. Pembicara dapat datang
dari kelompok massa, dan segera setelah selesai pembicaraannya ia harus kembali
ke tempat semula. Jadi dalam forum tidak ada anggota tertentu yang duduk
terpisah dari pendengar, tetapi ditekankan pada pemberian kesempatan bagi
setiap orang untuk mengemukakan pikiran dan perasaan di depan khalayak.
Dalam forum tidak akan diambil keputusan, melainkan sekedar meransang pendengar
untuk mengemukan pemikiran baru, dimana sangat diperlukan pandangan berbagai
orang. Seseorang yang maju kedepan seolah-olah memberi kesan bahwa ia adalah
seorang dan sekian banyak orang yang sama-sama mencari suatu penyelesaian. Pada
akhimya pimpinan forum harus mengemukakan ikhtisar pembicaraan dan sering
diikuti suatu seruan kepada massa.
PENGGUNAAN FORUM
Forum digunakan sebagai suatu metode pengajaran kelompok :
Kelebihan :Langkah-langkah
yang ditempuhKebaikan Metode Sosiodrama Bermain PerananKelemahan-kelemahannyao
Persoalan yang dihadapi dapat dipecahkan
bersama.
o
Menambah pengalaman dan hasil kerja orang lain.
o
Mendapatkan perkembangan-perkembangan baru di
bidang kerja.
o
Evaluasi program akan menjadi umpan balik untuk
penyempurnaan kerja.
Kelemahan
:o
Rapat kerja memakan waktu lama sehingga seseorang
harus meninggalkan pekerjaan cukup lama.
o
Kalau bidang yang dibahas selalu luas, sering
tidak tuntas.
o
Membutuhkan persiapan sistematis untuk tiap
bidang kerja yang akan dievaluasi.
o
Kadang-kadang tidak semua masalah yang
diinventarisasi dapat masuk ke panitia jauh sebelumnya.
Dengan
mengenal berbagai jenis metode mengajar secara kelompok seperti tersebut di
atas, pada suatu saat guru dapat melihat salah satu diantaranya bila ia akan
menghadapi kelompok belajar yang merupakan massa. Tidak tertutup kemungkinan
bahwa guru tidak hanya akan mengajar di dalam kelas saja, melainkan pada suatu
waktu diminta untuk berinteraksi dengan kelompok yang lebih besarD.
Seminar
1.
Pengertian Seminar
Seminar merupakan suatu
pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua
sidang (guru besar atau seseorang ahli).Pertemuan atau persidangan dalam
seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau
kertas kerja masing-masing.Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah
secara ilmiah.Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya.Seminar
tentang pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang
pemasaran.Seminar pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli
pendidikan. Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan
pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang
suatu masalah.Tidak berarti bahwa
kelas tidak bisa menyelenggarakan seminar.Di kelas bisa pula diselenggarakan
seminar.Yang penting bahwa kita mencoba membahas suatu masalah dengan
argumen-argumen yang logis, tidak emosional.Para pembicaranya pun menggunakan
gagasan, pendapat, tanggapan, pembahasan secara ilmiah pula.Lalu ada seorang
pemrasaan yang menyajikan makalah.2. Menyelenggarakan
Seminar
Dalam menyelenggarakan
seminar kelas, susunlah terlebih dahulu organisasi peleksanaannya. Seorang yang
lain ditugasi sebagai pembahas khusus dari makalah yang disajikan. Seorang
ditugasi sebagai moderator. Guru sebagai narasumber dan satu atau dua orang
bertugas sebagai notulis yang bertugas menyusun laporan.Seminar bukan diadakan
untuk menetapkan suatu keputusan terhadap masalah yang dibicarakan. Seminar
hanya membahas cara pemecahan masalah. Karena inti dari sebuah seminar
merupakan sebuah diskusi, laporan seminar pun merupakan laporan hasil
diskusi.Oleh karena itu, laporan seminar hendaknya berisi hal-hal yang penting
saja.Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik
perlulah dipikirkan beberapa syarat: a) Ruang seminar b) Peserta c) Moderator
d) Jalannya seminarRuang SeminarRuang seminar yang memadai adalah sebuah ruang
yang memungkinkan interaksi aktif selurah peserta seminar.Sebuah meja bundar
besar adalah sebuah contoh yang baik.Atau kursi yang disusun dengan
melingkar.Ruangan tentu saja harus cukup tenang dan cukup terang untuk
memberikan iklim yang enak untuk berseminar.Adanya sebuah papan tulis dapat
membantu.PesertaUntuk berjalannya sebuah seminar dengan baik,
semua peserta adalah bukan kertas kosong yang menunggu diisi, seperti halnya
kuliah. Mereka harus sudah membaca tentang tema yang akan diseminarkan. Mereka
bisa membuat sebuah esei pendek tentang tema yang diseminarkan.Bila yang
diseminarkan adalah sebuah teks, teks tersebut telah dibaca secara analitis,
ditandai, disertai tanggapan dan kritik.Dengan terlebih dahulu membaca tentang tema yang
akan diseminarkan, mereka telah mengolahnya di dalam kepala mereka. Mereka
telah memiliki bayangan akan apa yang diseminarkan. Kertas di tangan yang
berisi ringkasan tema yang diseminarkan menurut masing-masing peserta, akan
memandu mereka nantinya di dalam seminar.ModeratorSeorang moderator di dalam seminar berbeda
dengan seorang lektor di dalam kuliah.Ia bukanlah seorang yang memberikan
pelajaran, melainkan orang yang mengarahkan jalannya seminar.Semestinyalah seorang moderator adalah orang
yang paling senior dalam tema yang akan diseminarkan. Ini bukan berarti
pendapatnyalah yang paling benar. Senioritas dalam penguasaan materi
semata-mata untuk mengarahkan seminar, karena ia mestinya yang paling tahu
tentang seluk beluk tema yang diseminarkan.Peran seorang moderator ada dua: mengarahkan (directing)
dan memoderasi (moderating). Dalam mengarahkan, ia menjaga agar seminar
tidak melenceng dari tema. Dengan memoderasi, ia menjaga agar tidak ada satu
orang atau satu ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh
tema seminar tidak tereksplorasi dengan baik.Sebelum seminar, seorang moderator harus telah
membaca tema yang akan diseminarkan, menyiapkan catatan tentang tema tersebut,
menentukan kata-kata kunci, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan kunci yang
nantinya akan ditanyakan di dalam seminar. Di awal seminar ia dapat menuliskan
terlebih dahulu poin-poin yang akan didiskusikan atau menggambarkan sebuah
diagram yang mencerminkan ide yang akan didiskusikan.Seorang moderator yang baik haruslah seorang
pendengar dan pembicara yang baik.Ia mampu menangkap maksud sebuah pembicaraan
dan membuatnya lebih jelas. Ia mampu memparafrasekan sebuah pertanyaan menjadi
pertanyaan lain yang lebih jelas.Mengingat beratnya tugas seorang moderator,
sebaiknya seorang moderator tidak memimpin sebuah seminar lebih dari satu kali
dalam sehari.Jalannya seminarSeminar dimulai dengan pengantar singkat dari
moderator, dan langsung dilanjutkan dengan pertanyaan kunci yang dibahas oleh
semua peserta secara bergiliran.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya
seminar berjalan baik:·
Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak
ada seorang yang lebih mendominasi pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk
memperhatikan ini.
·
Seminar bisa dimulai dengan
pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu mengarah ke
pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya.
Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan manfaat terbesar. Tidaklah banyak
pertanyaan yang seperti demikian.
·
Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan
dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum
jelas, moderator harus bisa menunjukkan itu dan meminta sang pengujar untuk
memperjelasnya.
·
Masih berhubungan dengan poin pertama, setiap
pertanyaan haruslah jelas sebelum ditanggapi dengan jawaban. Penanggap berhak
meminta penjelasan lebih lanjut atas pertanyaan sebelum ia menjawab. Tanggapan
tentunya juga harus relevan dengan pernyataan. Moderator juga harus memperhatikan
ini.
·
Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan
kepada pertanyaan lain yang lebih mendasar. Hanya dengan cara demikian sebuah
seminar dapat memberikan manfaat lebih.
·
Bila ada istilah yang sama, tetapi dipakai
dengan arti yang berbeda oleh beberapa orang, moderator harus menunjukkan itu
dan membuat kesepakatan dalam arti apa istilah itu dipakai sebelum melanjutkan
seminar.
·
Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar,
seperti halnya di sebuah meja makan. Bahasa harus santun dan tidak merendahkan.
Moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang
lain. Bukan berarti seminar tidak bisa dilakukan dengan ringan dan diiringi
tawa, namun canda dan tawa dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam
seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide
kreatif yang kadang membangkitkan tawa
·
Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok
ide. Ia bukanlah tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang harus kritis namun
menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar semua orang
memiliki posisi yang sama.
·
Sebuah seminar yang baik tidaklah harus
menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan
pendapatnya masing-masing. Yang terpenting adalah mata mereka lebih terbuka,
mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh
mereka.
Demikianlah sebuah seminar Sokratik sebaiknya
dilaksanakan.Dengan seminar seperti ini, semua peserta dapat mengambil
manfaat.Sebuah seminar yang baik seperti ini dapat memberi manfaat seumur hidup
yang mengendap sebagai manfaat terbaik yang dapat diberikan oleh sebuah
pendidikan.Kelebihan
:o
Membangkitkan pemikiran yang logis.
o
Mendorong pada analisa menyeluruh.
o
Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai
jenis problema.
o
Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi
pada diri peserta.
o
Meningkatkan keterampilan dalam mengenal
problema.
Kelemahan
:o
Membutuhkan banyak waktu.
o
Memerlukan pimpinan yang terampil.
o
Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
o
Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk
mempelajari terlebih dahulu.
o
Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang
lain.
E. FORUM o
Untuk memberi kesempatan interaksi kelompok.
o
Pada saat diperlukan kombinasi antara maksud
penyajian dengan reaksi kelompok.
o
Jika diinginkan pandangan/tanggapan dari
pengunjung.
o
Kalau kelompok itu sangat besar.
Kelebian
dan Kelemahan : o
Menambah pandangan dengan reaksi pengunjung.
o
Dapat dipakai terutama pada kelompok yang besar.
o
Dapat dipakai untuk menyajikan keterampilan yang
banyak dalam waktu singkat.
o
Pergantian pembicara menambah vaniasi.
o
Reaksi pengunjung mendorong pengunjung untuk
mendengarkan dengan lebih banyak perhatian.
Kelemahan
:o
Membutuhkan banyak waktu.
o
Pribadi masing-masing pembicara dapat memaksakan
pada mateni yang kurang tepat.
o
Tanggapan dari kelompok tertunda.
o
Sulit mengendalikan waktu.
o
Periode forum mudah terulur..
o
F. Sosiodrama
Istilah sosiodrama dan bermain peranan (role playing) dalam
metode merupakan dua istilah yang kembar, bahkan di dalampelaksanaannya dapat
dilakukan dalam waktu bersamaan dan silih bergantiSosiodrama dimaksudkan adalah suatu cara mengajar dengan jalan
mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosialPada
metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional
dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapiPeranan sosiodrama dapat digunakan apabila :1.
Pelajaran
dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian dan perasaan seseorang
2.
Pelajaran
dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial dan rasa tanggung
jawab dalam memikul amanah yang telah dipercayakan
3.
Jika
mengharapkan partisipasi kolektif dalam mengambil suatu keputusan
4.
Apabila
dimaksudkan untuk mendapatkan ketrampilan tertentu sehingga diharapkan siswa
mendapatkan bekal pengalaman yang berharga, setelah mereka terjun dalam
masyarakat kelak
5.
Dapat
menghilangkan malu, dimana bagi siswa yang tadinya mempunyai sifat malu dan
takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan masyarakat dapat berangsur-angsur
hilang, menjadi terbiasa dan terbuka untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya
6.
Untuk
mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga amat berguna
bagi kehidupannya dan masa depannya kelak, terutama yag berbakat bermain drama,
lakon film dan sebagainya.
1.
Bila
sosiodrama baru ditetapkan dalam pengajaran, maka hendaknya guru menerangkannya
terlebih dahulu teknik pelaksanaanya, dan menentukan diantara siswa yang tepat
untuk memerankan lakon tertentu, secara sederhana dimainkan di depan kelas
2.
Menerapkan
siatuasi dan masalah yang akan dimainkan dan perlu juga diceritakan jalannya
peristiwa dan latar belakang cerita yang akan dipentaskan tersebut
3.
Pengaturan
adegan dan kesiapan mental dapat dilakukan sedemikian rupa
4.
Setelah
sosiodrama itu dalam peuncak klimas, maka guru dapat menghentikan jalannya
drama. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat
diselesaikan secara umum, sehingga penonton ada kesempatan untuk berpendapat
dan menilai sosiodrama yang dimainkan. Sosiodrama dapat pula dihentikan bila
menemui jalan buntu
5.
Guru dan
siswa dapat memberikan komentar, kesimpulan atau berupa catatan jalannya
sosiodrama untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya
1.
Dapat
berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan
pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan
2.
Sangat
menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh
antusias
3.
Membangkitkan
gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa
kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
4.
Dapat
menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dand apat memetik
butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
5.
Dimungkinkan
dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka
kesempatan bagi lapangan kerja
Sebagaimana dengan metode-metode yang lain,
metode sosiodrama dan bermain peranan memiliki sisi-sisi kelemahan. Namun yang
penting disini, kelemahan dalam suatu metode tertentu dapat ditutupi dengan
memakai metode yang lain.Mungkin sekali kita perlu memakai metode
diskusi, ausid visual, tanya jawab dan metode-metode lain yang dapat dianggap
melengkapi metode sosiodrama/bermain perananKelemahan metode sosiodrama dan bermain
peranan ini terletak pada :1.
Sosiodrama
dan bermain peranan memelrukan waktu yang relatif panjang/banyak
2.
Memerlukan
kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini
tidak semua guru memilikinya
3.
Kebanyakan
siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan
tertentu
4.
Apabila
pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja
dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran
tidak tercapai
5.
Tidak
semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini
6.
Pada
pelajaran agama masalah keimanan, sulit disajikan melalui metode sosiodrama dan
bermain peranan ini.
Saran-saran yang perlu pendapat perhatian
dalam pelaksanaan metode ini1.
Merumuskan
tujuan yang akan dicapai dengan melalui metode ini. Dan tujuan tersebut
diupayakan tidak terlalu sulit/berbelit-belit, akan tetapi jelas dan mudah
dilaksanakan
2.
Melatar
belakang cerita sosiodrama dan bermain peranan tersbeut. Misalnya bagaimana
guru dapat menjelaskan latar belakang kehidupan sahabat Aku Bakar sebelum
menceritakan kisah sahabat Abu Bakar masuk Islam. Hal ini agar materi pelajaran
dapat dipahami secara gamblang dan mendalam oleh siswa/anak didik
3.
Guru
menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan sosiodrama dan bermain peranan melalui
peranan yang harus siswa lakukan/mainkan
4.
Menetapkan
siapa-siapa diantara siswa yang pantas memainkan/melakonkan jalannya suatu
cerita. Dalam hal ini termasuk peranan penonton
5.
Guru
dapat menghentikan jalannya permainan apabila telah sampai titik klimaks. Hal
ini dimaksudkan agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat
didiskusikan secara seksama
6.
Sebaiknya
diadakan latihan-latihan secara matang, kemudian diadakan uji coba terlebih
dahulu, sebelum sosiodrama dipentaskan dalam bentuk yang sebenarnya.
G. Psikodrama
1.
Pengertian Psikodrama
Psikodrama
merupakan permainan peranan yang dimaksudkan agar individu yang bersangkutan
dapat memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep
pada dirinya, menyatakan kebutuhannya-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya
terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya.( Gerald Corey)2. Drama dalam bahasa Yunani
berarti aksi atau melakukan sesuatu dengan dorongan jiwa. Jadi, psikodrama
adalah ilmu yang mengeksplor suatu masalah dengan metode drama.( Jacob L
Moreno)3. Psikodrama
adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari
permasalahan – permasalahan psikologis.Psikodrama bisanya digunakan untuk
terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan–tekanan yang
dialaminya)4. Psikodrama
adalah upaya pemecahan masalah melalui drama.Jadi definisi psikodrama adalah tehnik
bermain peran guna upaya pemecahan masalah psikis yang dialami oleh individu
dan dituangkan dalam bentuk permainan peran dengan menggunakan metode drama.B.
Konsep DasarTeknik ini dikembangkan
oleh JL Moreno pada tahun 1920an s/d 1930an. Moreno mengungkapkan bahwa
permainan drama pada psikodrama ini tanpa naskah dan bagian-bagian yang tidak
diulang adalah suatu katarsis (bentuk mengekspresikan/meluapkan perasaan)
ketika ia melakonkan suatu peran dalam kehidupan sehari-hari. Psikodrama yaitu suatu
cara mengekplorasi jiwa manusia melalui aksi dramatik artinya memainkan sebuah
peran tetapi tidak bersungguh-sungguh.ManfaatManfaat katasis atau melepaskan
emosi, Bisa melihat sesuatu dari sudut pandang orang lainTujuan Psikodrama Untuk
memperoleh pengertian yang baik tentang dirinya sehingga dapat menemukan konsep
dirinya, kebutuhan-kebutuhannya dan reaksi-reaksi terhadap tekanan yang
dialaminyaE.
Teknik – Teknik dalam Psikodrama1. Creative
imagery, pembayaran kreatif merupakan teknik pemanasan untuk mengundang
peserta psikodramamembayangkan adegan dan objek yang menyenangkan dan netral.2.
The magic shop, ini merupakan teknik pemanasan yang berguna bagiprotagonis
yang tidak dapat memutuskan atau ragu tentang nilai dan tujuan mereka.3.
Teknik berbicara-sendiri (soliloquy), teknik ini melibatkan
protagonis (klien) menyajikan suatu monolog tentang situasi dirinya.4.
Monodrama (autodrama), teknik ini merupakan bentuk inti terapi gestalt.
Dalam taknik ini, ptotagonis memainkan semua bagian peranan atau tidak menggunakan
ego pembantu.5.
The double and multiple double technique. Teknik double adalah suatu
teknik yang sangat penting dalam psikodrama. Teknik ini terdiri atas
pengambilan peran aktor dari ego protagonis dan membantu protagonis
mengekspresikan perasaan terdalam yang sesungguhnya secara lebih jelas. Jika
protagonist memiliki perasaan ragu, maka teknik multiple double dapat digunakan6.
Role reverals (pemindahan peran). Dalam teknik ini protagionist
memindahkan peran dengan orang lain di pentas dan memainkan bagian orang itu.
Teknik ini mendorong ekspresi konflik-konflik secara maksimum, dan merupakan
teknik inti dari psikodrama.7.
Teknik cermin. Dalam aktivitas ini, protagonis memperhatikan dari luar
pentas, sementara cermin ego pembantu memantulkan kata-kata, gerak tubuh, dan
postur protagonis.Teknik ini dipakai pada fase tindakan untuk membantu
protagonis melihat dirinya secara lebih akurat.F. Komponen-komponen
Psikodrama1.
Panggung permainan (Stage)a. Tempat untuk beraksi
atau tempat sebagai permainan psikodrama berlangsung.b. Untuk panggung
permainan hendaknya cukup luas untuk member ruang gerak bagi pemeran dalam
permainan psikodrama.c. Tempat tiruan
harus merupakan tiruan atau paling tidak secara simbolis mewakili adegan-adegan
yang diuraikan klien.d. Jika tidak ada
panggung untuk permainan psikodrama, dapat juga memanfaatkan sebagian ruang
untuk tempat permainan.2.
Pemimpin Psikodramaa. Dalam
psikodrama yang menjadi pemimpin kelompok adalah konselor atau terapis,
pemimpin kelompok bisa dikatakan sebagai sutradara.b. Peranan pemimpin
kelompok ini sebagai fasilitas, procedure dan pengamat/penganalisis.c. Pemimpin
kelompok memiliki sifat kreatif, berani dan memiliki kharisma.d. Tugas dari
pemimpin kelompok ini adalah membantu pemegang peran utama, merencanakan
pelaksanaan, mengamati dengan cermat perilaku pemain utama selama psikodrama
berlangsung, membantu klien mengungkapkan perasaan secara bebas dan membuat
interpretasi.3.
Pemeran Utama (Protagonist)a.
Peran utama (protagonist) disini sebagai subjek utama dalam pemeran psikodrama.b.
Peran utama ini memiliki sifat yang spontan dalam memainkan dramanya.c.
Tugas dari pemain utama ini adalah memainkan kembali kegiatan penting yang
dialami waktu lampau, sekarang, dan situasi yang diperkirakan akan terjadi,
menentukan kejadian atau masalah yang akan dimainkan, melakukan peran secara
spontan, memilih dan mengejar pemain lain yan terpilih terhadap peran apa yang dimainkan
berdasarkan masalah protagonist.H. 4.
Pemeran Pembantu (Auxilari egos)
d.
Pemeran pembantu sebagai objek lain atau orang lain yang berarti dalam
permainan tersebut bisa pula disebut sebagai actor.e.
Fungsi pemeran pembantu untuk menggambarkan peranan-peranan tertentu yang
mempunyai hubungan dekat dengan protagonist dalam kehidupan sebenarnya.5.
Penonton (Audience)a.
Yang menjadi penonton (audience) yaitu anggota-anggota kelompok yang tidak
menjadi pemeran utama atau pemeran pembantu.b.
Memiliki tugas memberikan dukungan/feedback dan memberikan bahkan kepada
protagonist.c.
Penonton juga membantu peran utama (protagonist) dalam memahami akibat perilaku
protagonist.G. Langkah-langkah Psikodrama1. Persiapan
(warm-up)a. Pemimpin
kelompok memberikan uraian singkat mengenai hakikat dan tujuan psikodrama.I. b.
Mewawancarai anggota kelompok tentang kejadian-kejadian pada saat ini atau
lampau.
c. Meminta
anggota kelompok untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dan mendiskusikan
kelompok-kelompok yang pernah mereka alami, yang ingin mereka kemukakan dalam
psikodrama.2. Pelaksanaana. Protagonist
dan peran pembantu memainkan peranannya dalam psikodrama.b. Lama pelaksanaan
tergantung pada penilaian pemimpin kelompok terhadap tingkat keterlibatan
emosional protagonist dan pemain lainnya.3. Diskusia. Pemimpin
kelompok meminta para anggota kelompok untuk memberikan tanggapan dan
brainstorm terhadap permainan pemeran protagonis.b. Pemimpin kelompok
memimpin diskusi dan mendorong sebanyak mungkin anggota kelompok memberikan
balikannya.c. Pemimpin
kelompok menetralisir balikan yang bersifat menyerang atau menjatuhkan
protagonis.
0 komentar:
Posting Komentar