Senin, 30 April 2012

Metode Interaksi Kelompok


A.    Panel
1.      Pengertian diskusi panel
·         Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sekelompok orang dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu masalah tertentu yang telah dipersiapkannya.
·         Diskusi Panel adalah sekelompok individu yang membahas topik tentang kelebihan pada masyarakat atau pendengar diskusi.
·         Panel mungkin sangat terstruktur atau mungkin saja sangat tidak formal. Suatu panel yang berstruktur mungkin membatasi panjang dan keleluasaan dalam menuturkan kata-kata (sampai pendapat), panel yang tidak formal mungkin menekankan interaksi spontan yang bebas, para peneliti diharapkan terlebih dahulu memberikan pidato tanpa text dan memiliki pengetahuan / keahlian sebagai dasar komentar mereka. Keanggotaan panel biasanya terdiri atas para ahli, orang-orang awam yang tertarik atau gabungan keduanya, tergantung pada topik yang dibahas. Satu kriteria penting diskusi panel yang baik adalah adanya interaksi antar para peserta diskusi panel.
Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang moderator.

Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti pembicaraan mereka.Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif.Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan.Mereka seharusnya adalah orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan.Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut.Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan. 2.      Kelebihan-kelebihan dari Diskusi Panel
·         Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti berbagai pandangan sekaligus.
·         Biasanya dalam diskusi panel timbul pro dan kontra pandangan, semakin sengit pro dan kontra, maka diskusi akan semakin menarik untuk diikuti.
·         Dalam diskusi panel, kelompok yang melakukan diskusi akan berhati-hati dalam mengajukan pandangan atau mengemukakan pendapat, karena menyadari akan dapat langsung digugat atau dibantah.
·         Peserta yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam hal yang didiskusikan dapat menyampaikan pandangan.
3.      Kekurangan-kekurangan dari Diskusi Panel
·         Diskusi panel menjadi tidak menarik apabila semua peserta waswas untuk menyampaikan pandangan secara terus terang dan semua peserta merasa sungkan untuk berbeda pandangan.
·         Suasana dalam diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang apabila ada peserta yang jauh lebih tangkas dalam menyampaikan daripada yang lainnya.
·         Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya sendiri dan menyampaikannya dalam diskusi itu.
·         Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk menyelamatkan diskusi agar jangan sampai pincang atau berat sebelah.
·         Ada kemungkinan terjadinya “pencemaran nama baik” dalam diskusi panel.
4.      Tugas-tugas Para Pelaku dalam Diskusi Panel
a.       Tugas-tugas Peserta:
·         mengikuti jalannya diskusi dari awal sampai dengan akhir dan terbagi menjadi tim affirmatif dan oposisi yang termasuk panelis
·         mengajukan usul, pendapat, maupun komentar
·         meminta panelis untuk memberikan pembuktian, contoh, maupun perbandingan.
b.      Tugas-tugas Notula/penulis:
·         menulis jumlah peserta dan segala kegiatan dalam diskusi,
·         diperbolehkan untuk menyanggah,
·         diperbolehkan untuk menyetujui ataupun tidak menyetujui,
·         membuat makalah tentang permasalahan yang didiskusikan.c.       Tugas-tugas Penyaji/panelis:·         menyajikan materi diskusi,
·         berperan sebagai pembicara dalam diskusi,
·         mengutarakan makalah yang disampaikan,
·         menjawab pertanyaan dari peserta dan penyanggah.
d.      Tugas-tugas Moderator:·         membuka diskusi,
·         membacakan riwayat kehidupan panelis,
·         mempersilakan panelis untuk berbicara,
·         mengatur dan memimpin jalannya diskusi,
·         membacakan kesimpulan diskusi.
e.       Tugas-tugas Penyanggah:
·         menyanggah usulan dari tim affirmatif,
·         menyanggah pembicaraan panelis,
·         meneliti kata-kata dalam makalah,
·         melakukan pembuktian dan menentukan nilai banding,
·         menyanggah hal-hal yang dianggap penting.
B.     Simposium
1.      Pengertian
Simposium merupakan suatu pertemuan untuk mendiskusikan suatu kumpulan pendapat atau karangan mengenai pokok tertentu dari berbagai pakar, tentang berbagai aspek yang disusul dengan pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan-tanggapan dari peserta simposium.Kelancaran pembicaraan di dalam suatu simposium diatur oleh seorang pemandu.Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator.Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara.Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta.Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja.2.      Penggunaan SimposiumSimposium dapat digunakan :·         Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.·         Jika kelompok peserta besar.·         Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.·         Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).3.      Kelebihan dan Kelemahan :Kelebihan :·         Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.·         Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.·         Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik.·         Dapat direncanakan jauh sebelumnya.Kelemahan :·         Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.·         Kurang interaksi kelompok.·         Menekankan pokok pembicaraan.·         Agak terasa formal.·         Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.·         Sulit mengadakan kontnol waktu.·         Secara umum membatasi pendapat pembicara.·         Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.·         Cenderung dipakai secara berlebihan.C.    Musyawarah
1.      Pengertian
Musyawarah adalah proses pembahasan suatu persoalan dengan maksud mencapai keputusan bersama. Mufakat adalah kesepakatan yang dihasilkan setelah melakukan proses pembahasan dan perundingan bersama. Jadi musyawarah mufakat merupakan proses membahas persoalan secara bersama demi mencapai kesepakatan bersama. Musyawarah mufakat dilakukan sebagai cara untuk menghindari pemungutan suara yang menghasilkan kelompok minoritas dan mayoritas. Dengan musyawarah mufakat diharapkan dua atau beberapa pihak yang berbeda pendapat tidak terus bertikai dan mendapat jalan tengah. Karena itu, dalam proses musyawarah mufakat diperlukan kerendahan hati dan keikhlasan diri.2.      Prinsip-prinsip musyawarah
Ada beberapa prinsip yang harus dipegang teguh dalam membuat keputusan bersama secara musyawarah mufakat, yakni sebagai berikut :·         Pendapat disampaikan secara santun.
·         Menghormati pendapat orang lain yang bertentangan pendapat.
·         Mencari titik temu diantara pendapat-pendapat yang ada secara bijaksana.
·         Menerima keputusan bersama secara besar hati, meski tidak sesuai dengan keinginan.
·         Melaksanakan keputusan bersama dengan sepenuh hati.
Kelebihan dan kelemahan :  Kelebihan : Yang dimaksud dengan forum adalah suatu gelanggang terbuka, dimana seseorang mendapat kesempatan berbicara tentang masalah apapun. Pembicara dapat datang dari kelompok massa, dan segera setelah selesai pembicaraannya ia harus kembali ke tempat semula. Jadi dalam forum tidak ada anggota tertentu yang duduk terpisah dari pendengar, tetapi ditekankan pada pemberian kesempatan bagi setiap orang untuk mengemukakan pikiran dan perasaan di depan khalayak. Dalam forum tidak akan diambil keputusan, melainkan sekedar meransang pendengar untuk mengemukan pemikiran baru, dimana sangat diperlukan pandangan berbagai orang. Seseorang yang maju kedepan seolah-olah memberi kesan bahwa ia adalah seorang dan sekian banyak orang yang sama-sama mencari suatu penyelesaian. Pada akhimya pimpinan forum harus mengemukakan ikhtisar pembicaraan dan sering diikuti suatu seruan kepada massa. PENGGUNAAN FORUM  Forum digunakan sebagai suatu metode pengajaran kelompok : Kelebihan :Langkah-langkah yang ditempuhKebaikan Metode Sosiodrama Bermain PerananKelemahan-kelemahannyao    Persoalan yang dihadapi dapat dipecahkan bersama.
o    Menambah pengalaman dan hasil kerja orang lain.
o    Mendapatkan perkembangan-perkembangan baru di bidang kerja.
o    Evaluasi program akan menjadi umpan balik untuk penyempurnaan kerja.
Kelemahan :o    Rapat kerja memakan waktu lama sehingga seseorang harus meninggalkan pekerjaan cukup lama.
o    Kalau bidang yang dibahas selalu luas, sering tidak tuntas.
o    Membutuhkan persiapan sistematis untuk tiap bidang kerja yang akan dievaluasi.
o    Kadang-kadang tidak semua masalah yang diinventarisasi dapat masuk ke panitia jauh sebelumnya.
Dengan mengenal berbagai jenis metode mengajar secara kelompok seperti tersebut di atas, pada suatu saat guru dapat melihat salah satu diantaranya bila ia akan menghadapi kelompok belajar yang merupakan massa. Tidak tertutup kemungkinan bahwa guru tidak hanya akan mengajar di dalam kelas saja, melainkan pada suatu waktu diminta untuk berinteraksi dengan kelompok yang lebih besarD.    Seminar
1.      Pengertian Seminar
Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli).Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing.Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah.Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya.Seminar tentang pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran.Seminar pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan.  Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah.Tidak berarti bahwa kelas tidak bisa menyelenggarakan seminar.Di kelas bisa pula diselenggarakan seminar.Yang penting bahwa kita mencoba membahas suatu masalah dengan argumen-argumen yang logis, tidak emosional.Para pembicaranya pun menggunakan gagasan, pendapat, tanggapan, pembahasan secara ilmiah pula.Lalu ada seorang pemrasaan yang menyajikan makalah.2.      Menyelenggarakan Seminar
Dalam menyelenggarakan seminar kelas, susunlah terlebih dahulu organisasi peleksanaannya. Seorang yang lain ditugasi sebagai pembahas khusus dari makalah yang disajikan. Seorang ditugasi sebagai moderator. Guru sebagai narasumber dan satu atau dua orang bertugas sebagai notulis yang bertugas menyusun laporan.Seminar bukan diadakan untuk menetapkan suatu keputusan terhadap masalah yang dibicarakan. Seminar hanya membahas cara pemecahan masalah. Karena inti dari sebuah seminar merupakan sebuah diskusi, laporan seminar pun merupakan laporan hasil diskusi.Oleh karena itu, laporan seminar hendaknya berisi hal-hal yang penting saja.Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik perlulah dipikirkan beberapa syarat: a) Ruang seminar b) Peserta c) Moderator d) Jalannya seminarRuang SeminarRuang seminar yang memadai adalah sebuah ruang yang memungkinkan interaksi aktif selurah peserta seminar.Sebuah meja bundar besar adalah sebuah contoh yang baik.Atau kursi yang disusun dengan melingkar.Ruangan tentu saja harus cukup tenang dan cukup terang untuk memberikan iklim yang enak untuk berseminar.Adanya sebuah papan tulis dapat membantu.PesertaUntuk berjalannya sebuah seminar dengan baik, semua peserta adalah bukan kertas kosong yang menunggu diisi, seperti halnya kuliah. Mereka harus sudah membaca tentang tema yang akan diseminarkan. Mereka bisa membuat sebuah esei pendek tentang tema yang diseminarkan.Bila yang diseminarkan adalah sebuah teks, teks tersebut telah dibaca secara analitis, ditandai, disertai tanggapan dan kritik.Dengan terlebih dahulu membaca tentang tema yang akan diseminarkan, mereka telah mengolahnya di dalam kepala mereka. Mereka telah memiliki bayangan akan apa yang diseminarkan. Kertas di tangan yang berisi ringkasan tema yang diseminarkan menurut masing-masing peserta, akan memandu mereka nantinya di dalam seminar.ModeratorSeorang moderator di dalam seminar berbeda dengan seorang lektor di dalam kuliah.Ia bukanlah seorang yang memberikan pelajaran, melainkan orang yang mengarahkan jalannya seminar.Semestinyalah seorang moderator adalah orang yang paling senior dalam tema yang akan diseminarkan. Ini bukan berarti pendapatnyalah yang paling benar. Senioritas dalam penguasaan materi semata-mata untuk mengarahkan seminar, karena ia mestinya yang paling tahu tentang seluk beluk tema yang diseminarkan.Peran seorang moderator ada dua: mengarahkan (directing) dan memoderasi (moderating). Dalam mengarahkan, ia menjaga agar seminar tidak melenceng dari tema. Dengan memoderasi, ia menjaga agar tidak ada satu orang atau satu ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema seminar tidak tereksplorasi dengan baik.Sebelum seminar, seorang moderator harus telah membaca tema yang akan diseminarkan, menyiapkan catatan tentang tema tersebut, menentukan kata-kata kunci, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan kunci yang nantinya akan ditanyakan di dalam seminar. Di awal seminar ia dapat menuliskan terlebih dahulu poin-poin yang akan didiskusikan atau menggambarkan sebuah diagram yang mencerminkan ide yang akan didiskusikan.Seorang moderator yang baik haruslah seorang pendengar dan pembicara yang baik.Ia mampu menangkap maksud sebuah pembicaraan dan membuatnya lebih jelas. Ia mampu memparafrasekan sebuah pertanyaan menjadi pertanyaan lain yang lebih jelas.Mengingat beratnya tugas seorang moderator, sebaiknya seorang moderator tidak memimpin sebuah seminar lebih dari satu kali dalam sehari.Jalannya seminarSeminar dimulai dengan pengantar singkat dari moderator, dan langsung dilanjutkan dengan pertanyaan kunci yang dibahas oleh semua peserta secara bergiliran.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya seminar berjalan baik:·         Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih mendominasi pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini.
·         Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya. Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan manfaat terbesar. Tidaklah banyak pertanyaan yang seperti demikian.
·         Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas, moderator harus bisa menunjukkan itu dan meminta sang pengujar untuk memperjelasnya.
·         Masih berhubungan dengan poin pertama, setiap pertanyaan haruslah jelas sebelum ditanggapi dengan jawaban. Penanggap berhak meminta penjelasan lebih lanjut atas pertanyaan sebelum ia menjawab. Tanggapan tentunya juga harus relevan dengan pernyataan. Moderator juga harus memperhatikan ini.
·         Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang lebih mendasar. Hanya dengan cara demikian sebuah seminar dapat memberikan manfaat lebih.
·         Bila ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda oleh beberapa orang, moderator harus menunjukkan itu dan membuat kesepakatan dalam arti apa istilah itu dipakai sebelum melanjutkan seminar.
·         Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja makan. Bahasa harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide kreatif yang kadang membangkitkan tawa
·         Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar semua orang memiliki posisi yang sama.
·         Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing. Yang terpenting adalah mata mereka lebih terbuka, mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka.
 Demikianlah sebuah seminar Sokratik sebaiknya dilaksanakan.Dengan seminar seperti ini, semua peserta dapat mengambil manfaat.Sebuah seminar yang baik seperti ini dapat memberi manfaat seumur hidup yang mengendap sebagai manfaat terbaik yang dapat diberikan oleh sebuah pendidikan.Kelebihan :o    Membangkitkan pemikiran yang logis.
o    Mendorong pada analisa menyeluruh.
o    Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.
o    Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
o    Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.
Kelemahan :o    Membutuhkan banyak waktu.
o    Memerlukan pimpinan yang terampil.
o    Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
o    Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
o    Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.
 E.     FORUM  o    Untuk memberi kesempatan interaksi kelompok.
o    Pada saat diperlukan kombinasi antara maksud penyajian dengan reaksi kelompok.
o    Jika diinginkan pandangan/tanggapan dari pengunjung.
o    Kalau kelompok itu sangat besar.
Kelebian dan Kelemahan : o    Menambah pandangan dengan reaksi pengunjung.
o    Dapat dipakai terutama pada kelompok yang besar.
o    Dapat dipakai untuk menyajikan keterampilan yang banyak dalam waktu singkat.
o    Pergantian pembicara menambah vaniasi.
o    Reaksi pengunjung mendorong pengunjung untuk mendengarkan dengan lebih banyak perhatian.
Kelemahan :o    Membutuhkan banyak waktu.
o    Pribadi masing-masing pembicara dapat memaksakan pada mateni yang kurang tepat.
o    Tanggapan dari kelompok tertunda.
o    Sulit mengendalikan waktu.
o    Periode forum mudah terulur..
o     F.      Sosiodrama
Istilah sosiodrama dan bermain peranan (role playing) dalam metode merupakan dua istilah yang kembar, bahkan di dalampelaksanaannya dapat dilakukan dalam waktu bersamaan dan silih bergantiSosiodrama dimaksudkan adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosialPada metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapiPeranan sosiodrama dapat digunakan apabila :1.      Pelajaran dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian dan perasaan seseorang
2.      Pelajaran dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial dan rasa tanggung jawab dalam memikul amanah yang telah dipercayakan
3.      Jika mengharapkan partisipasi kolektif dalam mengambil suatu keputusan
4.      Apabila dimaksudkan untuk mendapatkan ketrampilan tertentu sehingga diharapkan siswa mendapatkan bekal pengalaman yang berharga, setelah mereka terjun dalam masyarakat kelak
5.      Dapat menghilangkan malu, dimana bagi siswa yang tadinya mempunyai sifat malu dan takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan masyarakat dapat berangsur-angsur hilang, menjadi terbiasa dan terbuka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya
6.      Untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga amat berguna bagi kehidupannya dan masa depannya kelak, terutama yag berbakat bermain drama, lakon film dan sebagainya.
1.      Bila sosiodrama baru ditetapkan dalam pengajaran, maka hendaknya guru menerangkannya terlebih dahulu teknik pelaksanaanya, dan menentukan diantara siswa yang tepat untuk memerankan lakon tertentu, secara sederhana dimainkan di depan kelas
2.      Menerapkan siatuasi dan masalah yang akan dimainkan dan perlu juga diceritakan jalannya peristiwa dan latar belakang cerita yang akan dipentaskan tersebut
3.      Pengaturan adegan dan kesiapan mental dapat dilakukan sedemikian rupa
4.      Setelah sosiodrama itu dalam peuncak klimas, maka guru dapat menghentikan jalannya drama. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat diselesaikan secara umum, sehingga penonton ada kesempatan untuk berpendapat dan menilai sosiodrama yang dimainkan. Sosiodrama dapat pula dihentikan bila menemui jalan buntu
5.      Guru dan siswa dapat memberikan komentar, kesimpulan atau berupa catatan jalannya sosiodrama untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya
1.      Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan
2.      Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias
3.      Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
4.      Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dand apat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
5.      Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja
Sebagaimana dengan metode-metode yang lain, metode sosiodrama dan bermain peranan memiliki sisi-sisi kelemahan. Namun yang penting disini, kelemahan dalam suatu metode tertentu dapat ditutupi dengan memakai metode yang lain.Mungkin sekali kita perlu memakai metode diskusi, ausid visual, tanya jawab dan metode-metode lain yang dapat dianggap melengkapi metode sosiodrama/bermain perananKelemahan metode sosiodrama dan bermain peranan ini terletak pada :1.      Sosiodrama dan bermain peranan memelrukan waktu yang relatif panjang/banyak
2.      Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya
3.      Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu
4.      Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai
5.      Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini
6.      Pada pelajaran agama masalah keimanan, sulit disajikan melalui metode sosiodrama dan bermain peranan ini.
Saran-saran yang perlu pendapat perhatian dalam pelaksanaan metode ini1.      Merumuskan  tujuan yang akan dicapai dengan melalui metode ini. Dan tujuan tersebut diupayakan tidak terlalu sulit/berbelit-belit, akan tetapi jelas dan mudah dilaksanakan
2.      Melatar belakang cerita sosiodrama dan bermain peranan tersbeut. Misalnya bagaimana guru dapat menjelaskan latar belakang kehidupan sahabat Aku Bakar sebelum menceritakan kisah sahabat Abu Bakar masuk Islam. Hal ini agar materi pelajaran dapat dipahami secara gamblang dan mendalam oleh siswa/anak didik
3.      Guru menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan sosiodrama dan bermain peranan melalui peranan yang harus siswa lakukan/mainkan
4.      Menetapkan siapa-siapa diantara siswa yang pantas memainkan/melakonkan jalannya suatu cerita. Dalam hal ini termasuk peranan penonton
5.      Guru dapat menghentikan jalannya permainan apabila telah sampai titik klimaks. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat didiskusikan secara seksama
6.      Sebaiknya diadakan latihan-latihan secara matang, kemudian diadakan uji coba terlebih dahulu, sebelum sosiodrama dipentaskan dalam bentuk yang sebenarnya.
G.    Psikodrama
1.      Pengertian Psikodrama
       Psikodrama merupakan permainan peranan yang dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep pada dirinya, menyatakan kebutuhannya-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya.( Gerald Corey)2.    Drama dalam bahasa Yunani berarti aksi atau melakukan sesuatu dengan dorongan jiwa. Jadi, psikodrama adalah ilmu yang mengeksplor suatu masalah dengan metode drama.( Jacob L Moreno)3.    Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan – permasalahan psikologis.Psikodrama bisanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh  pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan–tekanan yang dialaminya)4.    Psikodrama adalah upaya pemecahan masalah melalui drama.Jadi definisi psikodrama adalah t­­ehnik bermain peran guna upaya pemecahan masalah psikis yang dialami oleh individu dan dituangkan dalam bentuk permainan peran dengan menggunakan metode drama.B.       Konsep DasarTeknik ini dikembangkan oleh JL Moreno pada tahun 1920an s/d 1930an. Moreno mengungkapkan bahwa permainan drama pada psikodrama ini tanpa naskah dan bagian-bagian yang tidak diulang adalah suatu katarsis (bentuk mengekspresikan/meluapkan perasaan) ketika ia melakonkan suatu peran dalam kehidupan sehari-hari. Psikodrama yaitu suatu cara mengekplorasi jiwa manusia melalui aksi dramatik artinya memainkan sebuah peran tetapi tidak bersungguh-sungguh.ManfaatManfaat katasis atau melepaskan emosi, Bisa melihat sesuatu dari sudut pandang orang lainTujuan Psikodrama       Untuk memperoleh pengertian yang baik tentang dirinya sehingga dapat menemukan konsep dirinya, kebutuhan-kebutuhannya dan reaksi-reaksi terhadap tekanan yang dialaminyaE.       Teknik – Teknik dalam Psikodrama1.      Creative imagery, pembayaran kreatif merupakan teknik pemanasan untuk mengundang peserta psikodramamembayangkan adegan dan objek yang menyenangkan dan netral.2.      The magic shop, ini merupakan teknik pemanasan yang berguna bagiprotagonis yang tidak dapat memutuskan atau ragu tentang nilai dan tujuan mereka.3.      Teknik berbicara-sendiri (soliloquy), teknik ini melibatkan protagonis (klien) menyajikan suatu monolog tentang situasi dirinya.4.      Monodrama (autodrama), teknik ini merupakan bentuk inti terapi gestalt. Dalam taknik ini, ptotagonis memainkan semua bagian peranan atau tidak menggunakan ego pembantu.5.      The double and multiple double technique. Teknik double adalah suatu teknik yang sangat penting dalam psikodrama. Teknik ini terdiri atas pengambilan peran aktor dari ego protagonis dan membantu protagonis mengekspresikan perasaan terdalam yang sesungguhnya secara lebih jelas. Jika protagonist memiliki perasaan ragu, maka teknik multiple double dapat digunakan6.       Role reverals (pemindahan peran). Dalam teknik ini protagionist memindahkan peran dengan orang lain di pentas dan memainkan bagian orang itu. Teknik ini mendorong ekspresi konflik-konflik secara maksimum, dan merupakan teknik inti dari psikodrama.7.      Teknik cermin. Dalam aktivitas ini, protagonis memperhatikan dari luar pentas, sementara cermin ego pembantu memantulkan kata-kata, gerak tubuh, dan postur protagonis.Teknik ini dipakai pada fase tindakan untuk membantu protagonis melihat dirinya secara lebih akurat.F.      Komponen-komponen Psikodrama1.         Panggung permainan (Stage)a.    Tempat untuk beraksi atau tempat sebagai permainan psikodrama berlangsung.b.   Untuk panggung permainan hendaknya cukup luas untuk member ruang gerak bagi pemeran dalam permainan psikodrama.c.    Tempat tiruan harus merupakan tiruan atau paling tidak secara simbolis mewakili adegan-adegan yang diuraikan klien.d.   Jika tidak ada panggung untuk permainan psikodrama, dapat juga memanfaatkan sebagian ruang untuk tempat permainan.2.         Pemimpin Psikodramaa.    Dalam psikodrama yang menjadi pemimpin kelompok adalah konselor atau terapis, pemimpin kelompok bisa dikatakan sebagai sutradara.b.   Peranan pemimpin kelompok ini sebagai fasilitas, procedure dan pengamat/penganalisis.c.    Pemimpin kelompok memiliki sifat kreatif, berani dan memiliki kharisma.d.    Tugas dari pemimpin kelompok ini adalah membantu pemegang peran utama, merencanakan pelaksanaan, mengamati dengan cermat perilaku pemain utama selama psikodrama berlangsung, membantu klien mengungkapkan perasaan secara bebas dan membuat interpretasi.3.         Pemeran Utama (Protagonist)a.       Peran utama (protagonist) disini sebagai subjek utama dalam pemeran psikodrama.b.      Peran utama ini memiliki sifat yang spontan dalam memainkan dramanya.c.       Tugas dari pemain utama ini adalah memainkan kembali kegiatan penting yang dialami waktu lampau, sekarang, dan situasi yang diperkirakan akan terjadi, menentukan kejadian atau masalah yang akan dimainkan, melakukan peran secara spontan, memilih dan mengejar pemain lain yan terpilih terhadap peran apa yang dimainkan berdasarkan masalah protagonist.H.    4.         Pemeran Pembantu (Auxilari egos)
d.      Pemeran pembantu sebagai objek lain atau orang lain yang berarti dalam permainan tersebut bisa pula disebut sebagai actor.e.       Fungsi pemeran pembantu untuk menggambarkan peranan-peranan tertentu yang mempunyai hubungan dekat dengan protagonist dalam kehidupan sebenarnya.5.          Penonton (Audience)a.       Yang menjadi penonton (audience) yaitu anggota-anggota kelompok yang tidak menjadi pemeran utama atau pemeran pembantu.b.      Memiliki tugas memberikan dukungan/feedback  dan memberikan bahkan kepada protagonist.c.       Penonton juga membantu peran utama (protagonist) dalam memahami akibat perilaku protagonist.G.    Langkah-langkah Psikodrama1.      Persiapan  (warm-up)a.       Pemimpin kelompok memberikan uraian singkat mengenai hakikat dan tujuan psikodrama.I.       b.      Mewawancarai anggota kelompok tentang kejadian-kejadian pada saat ini atau lampau.
c.       Meminta anggota kelompok untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dan mendiskusikan kelompok-kelompok yang pernah mereka alami, yang ingin mereka kemukakan dalam psikodrama.2.      Pelaksanaana.       Protagonist dan peran pembantu memainkan peranannya dalam psikodrama.b.      Lama pelaksanaan tergantung pada penilaian pemimpin kelompok terhadap tingkat keterlibatan emosional protagonist dan pemain lainnya.3.      Diskusia.       Pemimpin kelompok meminta para anggota kelompok untuk memberikan tanggapan dan brainstorm terhadap permainan pemeran protagonis.b.      Pemimpin kelompok memimpin diskusi dan mendorong sebanyak mungkin anggota kelompok memberikan balikannya.c.       Pemimpin kelompok menetralisir balikan yang bersifat menyerang atau menjatuhkan protagonis.

0 komentar:

Posting Komentar